Selasa, 18 Desember 2012

Makalah Kurikulum 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.
Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum 2013 ini. Ada berbagai persepsi dan kritik yang berkembang dan perlu dihargai sebagai bagian dari proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini adalah ketiga kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala nasional setelah rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang terdapat pada makalah ini yaitu, “Bagaimana pengembangan kurikulum baru 2013 ini?”

1.3  Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mendeskripsikan seperti apa pengembangan kurikulum baru 2013.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah pengembangan perubahan kurikulum 2013.
2.      Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang pengembangan perubahan kurikulum baru 2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Ada beberapa tumpuan atau landasan terhadap adanya pengembangan yang terus dilakukan pada kurikulum. Pengembangan tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut:
1.      Aspek Filosofis
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 di sebutkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana terarah, dan berkesinambungan. UU Sisdiknas kita pun telah menggariskan bahwa esensi pendidikan adalah  membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan filisofinya, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan yang diharapkan antara lain berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Sementara itu, yang perlu diperhatikan juga adalah kurikulum. Kurikulum yang dimaksud harus berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa.
2.      Aspek Yuridis

3.      Aspek Konseptual

2.2  Rasional Pengembangan Kurikulum
Ada beberapa perbandingan yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengembngan kurikulum 2013 ini. Pertama, berdasarkan pengalaman dari kurikulum sebelumya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang masih menyisakan sejumlah permasalahan antara lain:
1.      Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2.      Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3.      Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
4.      Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5.      Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6.      Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7.      Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
8.      Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Selain permasalahan yang terdapat pada KTSP 2006, ada juga beberapa alasan seperti yang dikemukakan oleh Mendikbud mengapa kurikulum mengalami pengembangan. Alasan tersebut antara lain:
1.      Tantangan masa depan seperti: (1) Globalisasi, (2) Masalah lingkungan hidup,
(3) Kemajuan teknologi informasi, (4) Konvergensi ilmu dan teknologi,
(5) Ekonomi berbasis pengetahuan, (6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya, (7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, (8) Pengaruh dan imbas teknosains, dan (9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.
2.    Kompetensi masa depan antara lain: (1) Kemampuan berkomunikasi, (2) Kemampuan berpikir jernih dan kritis, (3) Kemampuan mempertimbangkan segi  moral suatu permasalahan, (4) Kemampuan menjadi warga negara yang efektif (5) Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, (6) Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal (7) Memiliki minat luas mengenai hidup, (8) Memiliki kesiapan untuk bekerja, (9) Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
3.      Fenomena negatif yang mengemuka seperti: (1)  Perkelahian pelajar, (2) Narkoba, (3) Korupsi, (4) Plagiarisme, (5) Kecurangan dalamUjian (Contek, Kerpek..) (6) Gejolak masyarakat (social unrest)
4.      Persepsi masyarakat terhadap kurikulum sebelumnya antara lain: (1) terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, (2) beban siswa terlalu berat, (3) kurang bermuatan karakter.

4.2  Elemen Perubahan Kurikulum
Secara umum ada empat elemen perubahan yang akan dikembangkan dalam kurikulum 2013 tersebut yaitu:
(1)   Standar Kompetensi lulusan, dalam hal ini yang diharapkan pada peserta didik yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap (meliputi: pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya), keterampilan (meliputi: pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret), dan pengetahuan (mampu menghasilkan pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yangberwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban).

(2)   Standar isi,
Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran (pada tingkat SD)
Mata pelajaran  (pada tingkat SMP dan SMA)
•Vokasinal (pada tingkat SMK)


(3)   Standar proses pembelajaran
a.       Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
b.      Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
c.       Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
d.      Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
(4)   Standar penilaian
a.       Penilaian berbasis kompetensi.
b.      Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).
c.       Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
d.      Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
e.       Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.

4.3  Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Keberhasilaan pelaksanaan kurikulum 2013 tidak bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja melainkan harus didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, penerbit buku, dan peserta didik. Selain itu saling bantu membantu merupakan hal yang penting di antara pihak-pihak terkait agar kurikulum 2013 tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Ada beberapa faktor yang bisa mendukung berhasilnya pelaksanaan kurikulum 2013 nanti antara lain:
Pertama, Kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum yang diajarkan dan buku teks yang dipergunakan. Hal itu menjadi pusat perhatian dalam pengembangan kurikulum ini. Kemampuan guru harus bisa mengimbangi perubahan kurikulum dan menyesuaikan dengan buku teks yang akan diajarkan pada peserta didik. Jika kemampuan tenaga pendidik belum memadai maka segera diberikan pelatihan khusus misalnya: Uji Kompetensi, Penilaian Kinerja, dan Pembinaan Keprofesionalan Berkelanjutan sehingga dapat mendukung berhasilnya pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut.
Kedua, Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang:
a.       Mengintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum.
b.      Sesuai dengan model interaksi pembelajaran.
c.       Sesuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman individu dan berbasis deduktif.
d.      Mendukung efektivitas sistem pendidikan.
Ketiga, Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan. Pemerintah harus benar-benar serius untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 ini agar tidak terjadi kesenjangan kurikulum seperti yang telah terjadi sebelumnya. Sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum itu dapat dijalankan pada setiap jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.Keempat, adalah Penguatan manajemen dan budaya sekolah. Sekolah juga memegang peranan yang sangat penting dalam menetukan keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013. Untuk itu, sekolah harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan dengan berpedoman pada jalur pelaksanaan kurikulum. sehingga kurikulum 2013 tesebut dapat menjadi arah pengembangan yang betul-brtul sesuai dengan apa yang diharapkan.


Rabu, 17 Oktober 2012

Deskripsi Dosen PBSID


1.      Deskripsi Keadaan Fisik
Ia mulai mengajarkan mata kuliah itu dengan baik, tersusun, dan penyampaian yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh mahasiswa. Senantiasa mengenakan pakaian rapih, terlihat dari bekas setrika yang masih tajam pada lengan baju dan celana. Tinggi badannya sedang-sedang saja, tidak terlalu tinggi dan juga tidak pendek. Bentuk muka yang bulat, pipi yang tebal dan tembem memberikan kesan yang khas pada dirinya. Bentuk badan dengan daging yang padat tetapi ia tidak kelihatan gemuk. Seringkali saat mengajar atau berada di kampus, ia senantiasa mengenakan jilbab sederhana yang langsung dimasukkan ke dalam kerak bajunya. Jika berbicara masalah kedisiplinan ia termasuk salah satu dosen yang sangat menjunjung tinggi dan menghargai itu. Banyak mahasiswa senang dengan beliau atas keramahannya terlebih lagi ia sebagai ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di FKIP Unhalu.

2.      Deskripsi Keadaan Sekitar
Hari itu banyak mahasiswa PBSID yang ingin bertemu dengan ibu Dra. Sri Suryana Dinar, M.Hum., untuk memintai tanda tangan sebagai kelengkapan berkas mereka. Ia belum juga datang tetapi mahasiswa telah memadati ruang di depan prodi PBSID itu. Pintu ruangan masih terlihat kokoh dengan gembok yang melekat erat pada pintu tersebut. Sambil menunggu, ada sebagian orang yang tengah asyik bercerita dan adapula yang hanya diam saja tanpa bicara juga ekspresi muka yang datar.
Suatu ketika Aslan yang merupakan asisten ibu prodi dengan gayanya yang santai dan rapih dating membawa kunci pintu kemudian langsung membuka pintu yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa setempat. Ruang sederhana seluas kurang lebih 3x4 meter persegi itu sangat padat terisi oleh barang-barang. Lemari kayu yang terisi buku-buku dan skripsi berada di sisi kiri dari pintu masuk. Terdapat lima buah kursi dalam ruangan itu. Satu kursi milik ibu prodi, satu kursi biasa digunakan Aslan, dan tiga buah kursi diperuntukkan bagi siapa saja yang mempunyai kepentingan di sana. Sebuah meja kayu yang dialasi dengan kaca diatasnya senantiasa digunakan untuk tempat menulis. Ada tumpukan lembaran-lembaran kertas di situ. Selain itu, disediakan pula seperangkat computer dilengkapi dengan fasilitas hotspot untuk keperluan Online yang membantu administrasi dan keperluan mahasiswa maupun dosen pada sistem informasi akademik.
Selang beberapa menit kemudian ibu prodi memasuki ruangan tersebut. Mahasiswa yang telah menunggu tadi juga berbondong-bondong masuk dan segera menghadap beliau untuk meminta tanda tangan sebagai salah satu persyaratan dalam pengurusan beasiswa, baik beasiswa PPA maupun beasiswa BBM.

3.      Deskripsi Watak atau Tingkah Perbuatan
Pukul 08.00 Wita ia sudah mulai berjalan dari ruang prodi menuju ruangan C2 untuk mengajarkan mata kuliah. Langkahhnya cepat seperti ada sesuatu yang mengejarnya dari belakang. Melihatnya dari jauh mahasiswa saling memberitahukan bahwa ia sudah ada dan mereka langsung memadati kursi di ruangan itu. Penjelasannya mengalir begitu saja seperti aliran air sungai tanpa ada kendala sedikitpun. Begitupula mahasiswa, mereka mendengarkan dengan penuh khidmat dari semua penjelasannya. Sesekali ia melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa. Ia salah satu dosen PBSID yang tindak tuturnya sangat baik. Menurutku beliau ramah dan murah senyum kepada siapapun.
4.      Deskripsi Gagasan-Gagasan Tokoh
“Semua kelengkapan berkas harus dikumpul paling lambat tanggal 8 Oktober 2012 maka diharapkan kepada semua mahasiswa yang ingin mengurus beasiswa agar diurus secepatnya sebelum batas waktu yang ditentukan”. Demikian kata ketua program studi PBSID. Saat-saat pengurusan seperti itu ia selalu disibukkan dengan banyak mahasiswa yang meminta tanda tangannya. Meskipun merasa lelah ia tetap melayani para mahasiswa itu dengan baik. Ia tidak terlalu banyak bicara tentang sesuatu hal, namun ia memiliki banyak ide-ide kreatif dalam mengajar baik itu metode pengajaran, maupun cara penyampaian informasi kepada mahasiswa.

Minggu, 15 Juli 2012

Berikan Aku

ingatkan padaku
tanah merah dengan seribu ekor ayam jantan
bawa aku ke laut
sepanjang pasir puith
dan di ujung lampu bagan
berikan aku nuansa  hutan rindang
dingin yang membungkus kulit
atau sejuk pohon pembawa kabar ketika kau lewat

barangkali  bau bunga jagung
akan mengantarku
ke gunung, bukit, atau tanah subur bebatuan
lihatkan aku jambu mete  beserta buahnya
pada rumah-rumah  panggung beratap daun kelapa
dinding jelaja yang hampir punah

tak ada rindu yang mengobatimu
saat jauh hinggap di badan
kangen juga ternyata aku kepadamu

Jumat, 06 Juli 2012

catatan waktu

jika mataku menegurmu
ucapkan aku dalam hatimu
sebelum sempat kau tarik pagi makin nyata
eratkan jemariku oleh kedua tanganmu
atau titipkan aku rohmu di sini agar sampai
kemudian baa aku melewati jarak tiada membatas
pada saat itu
ilusi tak mampu mengalahkanmu
untuk catatan waktu
maka bangunkan aku dari lamunan ini

Selasa, 26 Juni 2012

kumpulan puisi


Tentang Kenangan

Ketika kita berbicara tentang kenangan
Tiga kupu-kupu itu mungkin mampu menjawabnya
Kita tak pernah tahu
Mengapa ada perjumpaan
Tatapan juni adalah awal kebisuan
Kini jarak antara kita
Seakan tanpa tapal batas

            Mungkinkah ada perpisahan
            Jika kelak bulan dan bintang
            Tak lagi memancarkan cahayanya?
            Kapankah akan berakhir
            Aku ingin tahu itu
            Supaya dapat kurangkaikan
            Sepucuk bunga dalam lembaran kenangan manis
            Dan mungkin juga terasa pahit
           
Biarkan air itu terus mengalir
Membersihkan batu-batu yang telah diinjak
Agar telapak kakimu tidak meninggalkan jejak


19 februari 2011