Rabu, 15 Mei 2013

Karakteristik Penelitian Pendidikan



Karakteristik Penelitian Pendidikan/Pengajaran

Penelitian dalam bidang pendidikan/pengajaran banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori, sehingga penelitian pendidikan dikelompokkan sebagai penelitian terapan (applied research). Disamping itu, penelitian dalam bidang pendidikan ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanan atau keberhasilan suatusistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program, model, metode, media,instrumen, dan sebagainya.
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun terhadap praktik pendidikan. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan/pengajaran  menurut  McMillan dan Schumacher (2001:11-13), yaitu:
1.      Objektivitas (Objectivity)
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan dimana dikontrol dari bias dan subjektivitas.
2.      Ketepatan (Precision)
Secara teknis instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat. Dalam penelitian kuantitatif, hasilnya dapat diulang dan diperluas, dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasinya yang konstan.
3.      Verifikasi (Verification)
Dalam artian dapat ikonirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara berbea atau sama. Dalam penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan.
4.      Penjelasan Singkat (Parsimonious explanation)
Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Dalam penelitian kuantitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam penelitian kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang essensial atau pokok.
5.      Empiris (Empiricism)
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis, yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris menuntut penghilangan pengalaman pribadi an sikap pribadi. Sikap empiris berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar yang didasarkan atas kenyataa-kenyataan.
6.      Penalaran Logis (Logical reasoning)
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalarana merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran deduktif aalah penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar, maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Sementara itu, dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati.
7.      Kesimpulan Kondisional (Conditional conclutions)
Tidak bersifat absoulut, semua yang dihasilkan adalah pengetahuan probabilistik. Penelitian boleh dikatakan hanya mereduksi ketentuan.

Senin, 13 Mei 2013

Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Bahasa



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Adanya dua wujud tanggapan manusia terhadap realitas alamiah yaitu di samping ia mengamati alamnya sebagai sesuatu yang statis, ia juga mengamati alamnya sebagai sesuatu yang berubah dan berkembang atau sebagai sesuatu yang dinamis, merupakan salah satu penyebab munculnya persoalan yang mendorong manusia untuk selalu mencari jawabannya. Pencarian jawaban itu dilakukan melalui penelitian terhadap realitas alamiah yang memunculkan persoalan tersebut. Dengan demikian, penelitian tidak lain adalah ikhtiar manusiayang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi.
Pada dasarnya, penelitian merupakan upaya yang dilakukan untuk menguak identitas objek penelitian. Karena objek penelitian bahasa tidak pernah hadir sendirian, selalu disertai konteks, maka konteks merupakan penentu identitas objek penelitian. Dari penelitian yang mengambil objek kajian berupa satuan lingual {ber-} dalam bahasa Indonesia misalnya, dapat dikuak bahwa stuan lingual tersebut memiliki identitas satuan lingual yang disebut afiks, hanya karena terdapat satuan: Juang, kerja, pakaian, dan satuan lain yang sejenis yang menjadi konteksnya.
Hakikat penelitian bahasa di atas hendaknya benar-benar disadari oleh peneliti karena akan sangat berperan dalam membantu peneliti pada tahap penyediaan data. Membantu peneliti maksudnya membimbing peneliti bahwa yang harus dilakukan pada tahap penyediaan data adalah menemukan semua jenis konteks yang memungkinkan hadirnya objek penelitian. Lebih lanjut hal ini akan berperan dalam menentukan wujud metode dan teknik yang digunakan, baik pada tahap penyediaan data maupun pada tahap analisis data.




1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah dalam makalah ini yaitu: Baagaimanakah metode dan teknik analisis data dalam penelitian bahasa?

1.3  Tujuan dan Manfaat
Adpun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mendeskripsikan metode dan teknik analisis data dalam penelitian bahasa.
Dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari berbagai pihak, antara lain:
1.      Kepada penulis, makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang metode dan teknik analisis data dalam penelitian bahasa.
2.      Kepada pembaca, selain juga dapat menambah ilmu, makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menulis makalah selanjutnya yang relevan dengan topik ini.
















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Penelitian Kualitatif
Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Staruss dan Corbin, 2007:4). Di sisi lain, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (Mc Millan & Schumacher, 2003). Selain itu,  Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2005:4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Williams (1995) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian dengan pengumpulan data pada suatu latar alamiah, menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Definisi ini memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah (dalam Moleong, 2005:5).
          Penelitian kualitatif dapat pula didefinisikan sebagai upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Konsep kualitatif yang terakhir ini cenderung mempertentangkan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
          Untuk mempertegas hakikat penelitian kualitatif, berikut ini dikutip pendapat Sugiyono (2005:1-3) sebagai berikut.
1.      Metode penelitian kualitatif muncul karena perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. Dalam paradigma ini, realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Paradigma yang demikian disebut paradigma post positivisme. Paradigma sebelumnya disebut paradigma positivisme. Paradigma ini memandang gejala lebih bersifat tunggal, statis, dan konkret. Paradigma postpositivisme mengembangkan metode penelitian kualitatif dan positivisme mengembangkan metode kuantitatif.
2.      Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
3.      Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di sini peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik. Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relatif tidak berubah. Pada metode eksperimen, peneliti dalam  melakukan penelitian tempatnya di laboratorium yang merupakan kondisi buatan, dan peneliti melakukan manipulasi terhadap variabel. Dengan demikian, sering terjadi bias antara hasil penelitian laboratorium dengan keadaan di luar laboratorium atau keadaan sesungguhnya.
2.2  Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat dedukti, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehungga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melelui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrument penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitaif dengan menggunakan statistic deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasi penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.



2.3  Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Kontras Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif


Desain
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil dalam proses penelitian

Desain
- Spesifik, jelas, terinci
- Ditentukan secara mantap sejak awal
- Menjadi pegangan langkah demi langkah

Tujuan
- Memperoleh pemahaman makna : verstehen
- Mengembangkan teori
- Menggambarkan realitas yang kompleks

Tujuan
- Menunjukkan hubungan antara variabel
- Mentest teori
- Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

Teknik Penelitian
- Observasi, participant observation
- Wawancara terbuka

Teknik Penelitian
- Eksperimen, survey, observasi berstruktur
- Wawancara berstruktur

Instrumen Penelitian
- Human Instrument
- Buku Catatan
- Recording

Instrumen Penelitian
- Test, angket, wawancara, skala
- Komputer, Kalkulator

Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dll

Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

Sampel
Sampel

- Tidak representatif
- Purposif


- Besar
- Representatif
- Sedapat mungkin random

Analisis
- Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
- Induktif
- Mencari pola, model, tema

Analisis
- Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai
- Deduktif
- Menggunakan statistik

Hubungan dengan Responden
- Empati, akrab
- Kedudukan sama, setara, jangka lama

Hubungan dengan responden
- Berjarak, sering tanpa kontak langsung
- Hubungan antara peneliti – svubjek jangka pendek

Usulan Desain
- Singkat
- Sedikit literatur
- Pendekatan secara umum
- Masalah yang diduga relevan
- Tidak ada hipotesis
- Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan

Usulan Desain
- Luas dan terinci
- Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah
- Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya
- Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu
- Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan


5 ) Teknik Analisis Data
 (1) Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia, misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel. Bila datanya ordinal, statistik yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifikasi komparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua sampel, bila datanya noininal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya, bila akan menguji hipotesis komparatif lebih dan dua sampel, datanya interval, digunakan Analisis Varian.
Data penelitian ini terdiri atas data yang berbentuk angka-angka dan data yang berbentuk deskripsi kata-kata. Data yang berbentuk angka yang diperoleh dari hasil  tes (sesuai petunjuk LKS), diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata (mean).
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data kuantitatif tersebut sebagaimana disarankan oleh Sudijono (2005:51) adalah sebagai berikut.
1)    Menentukan range
2)    Menentukan jumlah kelas
3)    Menentukan lebar kelas
4)    Menyusun table distribusi frekuensi
5)    Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:                                           
                                                       FX
                                           X      =    ----------                                   
                                                              N
 Keterangan:        X      = skor rata-rata yang dicari
                             FX   =  hasil perkalian antara F dan X
                             N     =  jumlah subjek

(2) Analisis Data Kualitatif
          Terkait dengan data kualitatif  dapat dijelaskan bahwa analisis data dilakukan dengan cara menata secara sistematis hasil pengamatan dan tindakan di kelas sehingga diperoleh sebuah deskripsi data yang utuh dan runtut. Analisis data kualitatif terdiri atas (a) analisis selama pengumpulan data dan (b) analisis setelah masa pengumpulan data.
          Analisis data selama masa pengumpulan data dimaksudkan agar setiap temuan data tidak mudah terlupakan dan seandainya terdapat hal-hal yang kurang jelas bisa langsung dikonfirmasikan kembali dengan subjek penelitian. Selain itu, analisis ketika proses pengumpulan data dapat menghindari kemungkinan penumpukan data. Langkah-langkah analisis data pada masa pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1)      Merekam secara tertulis proses atau interaksi pembelajaran yang berlangsung pada penerapan strategi menulis berbasis mulptiple intelegences pada setiap siklus.
2)      Menganalisis tanggapan guru dan siswa terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan.
3)      Menganalisis semua tulisan siswa yang dihasilkan pada setiap siklus.
4)      Membuat dokumen portofolio.
5)      Melakukan triangulasi dengan narasumber, yaitu guru, siswa, anggota tim peneliti, dan teman sejawat.
6)      Melakukan pemilahan data sesuai dengan strategi pembelajaran yang diterapkan.
          Analisis data setelah masa pengumpulan data selesai mengikuti langkah-langkah berikut.
1.      Mempelajari kembali keseluruhan analisis yang dilakukan pada masa pengumpulan data.
2.      Melakukan penambahan, pengembangan, dan perbaikan-perbaikan terhadap analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
3.      Menyusun simpulan sementara.
4.      Melakukan pengkajian ulang terhadap keseluruhan hasil analisis dan triangulasi.
5.      Penarikan simpulan akhir.

















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Penelitian kualitatif dapat pula didefinisikan sebagai upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
2.      Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.      Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia, misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel.
4.      Terkait dengan data kualitatif  dapat dijelaskan bahwa analisis data dilakukan dengan cara menata secara sistematis hasil pengamatan dan tindakan di kelas sehingga diperoleh sebuah deskripsi data yang utuh dan runtut. Analisis data kualitatif terdiri atas (a) analisis selama pengumpulan data dan (b) analisis setelah masa pengumpulan data.




3.2  Saran
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat diajukan beberapa saran untuk diajukan sebagai bahan pertimbangan, antara lain sebagai berikut:
1.      Kepada mahasiswa, agar memanfaatkan makalh ini untuk memahami segala informasi yang terkait dengan topik atau pembahasan makalah ini yaitu tentang “Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Bahasa”.
2.      Kepada para pembaca dan penulis lain, agar lebih banyak lagi mengkaji tentang metode dan teknik analisis data terutama bagaimana penerapan antara metode kualitatif dan kuantitatif pada sebuah penelitian.






















DAFTAR PUSTAKA

(Diakses 1 April 2013).
Keraf, Gorys. Linguistic Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia.
Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta.